MENULIS PANTUN MELAYU
ASPEK PENILAIAN PANTUN:
· Sampiran:
- Jika sampiran mempunyai makna (kearifan lokal/cara pandang orang Melayu lokal), diberi skor 20
- Jika sampiran mempunyai makna yang transparan/mudah dipahami, diberi skor 10
· Isi:
- Jika isi mengandung makna kias (pemahaman luas), diberi skor 20
- Jika isi mengandung pesan terbuka, diberi skor 10
· Rima:
- Jika pantun hanya memiliki rima akhir, diberi skor 5
- Jika pantun memiliki rima akhir dan rima awal, diberi skor 10
- Jika pantun memiliki rima akhir, rima awal dan rima tengah, diberi skor 15
- Jika pantun memiliki rima akhir, rima awal, rima tengah dan rima horizontal, diberi skor 20
· Kata dan suku kata:
- Baris pada pantun yang terdiri atas 4-5 kata atau 8-12 suku kata berskor 5
- Jika setiap baris pantun terdiri atas 4-5 kata atau 8-12 suku kata, diberi skor 20
· Hubungan antara sampiran dan isi:
- Jika antara sampiran dan isi memiliki hubungan yang erat (memiliki benang merah) dan memiliki kualitas, diberi skor 20
- Jika antara sampiran dan isi tidak saling berhubungan dan sampiran hanya mengantarkan isi, diberi skor 10
PANTUN MELAYU:
1. tiada guna resam disimpan
baik dibuat tali rumbia
tiada guna dendam disimpan
baik dibuang dari jiwa
2. sungguh manis rasanya madu
madu didapat dari lebah
sungguh manis rasanya rindu
rindu mendapat rahmat allah
3. sungguh indah rumah melayu
tangga beratap daun rumbia
sungguh ramah gadis melayu
menjaga sikap santun bahasa
4. jika tuan tinggal di pulau
hendaklah rajin bercocok tanam
jika tuan pergi merantau
hendaklah kampung dilupa jangan
5. bukit gading banyak batunya
bukit terletak di pulau kundur
sakit di hati tiada terasa
sakit diobati dengan syukur
6. lukah dipasang dalam parit
lukah berumpan ikan asin
berkah terkadang dalam pahit
berdoalah insan sertakan amin
7. jika manggis makan sembarang
alamat badan dapat mudarat
jika malas kerjakan sembahyang
alamat badan di akhirat sesat
8. asal kelapa menjadi santan
santan diolah menjadi minyak
amal dijaga memupuk iman
rajin ibadah pahala pun banyak
9. jika nenas tanam di ladang
sempatkan tuan memasang jerat
jika malas kerjakan sembahyang
alamat badan mendapat mudarat
10. makan seluang dengan sagu
seluangnya maung sagunya repak
makan petang jangan selalu
peluangnya kenyang sembahyang tidak
NAZAM
Ciri-ciri:
Ø Terdiri atas 12 baris sebait
Ø Rancak
Ø Isinya lebih luas, biasanya berisi tentang hikayat dan anjuran
Ø Isinya bebas tentang suatu kisah bukan perasaan
Ø Satu-kesatuan (1 babak cerita)
Ø Nazam lebih kreatif daripada syair
Ø Kata-katanya boleh diulang
Contoh:
NAZAM KEHIDUPAN
Kehidupan adalah anugerah
Anugerah yang diberikan Allah
Hendaklah bersyukur kita selalu
Untuk menenangkan kalbu
Ibarat air di waktu subuh
Sejuk dan suci laksana penyembuh
Jangan biarkan ia keruh
Jangan hadapi dengan keluh
Jika tak pandai berpedoman
Jatuh ke jurang curam dan terjal
Bentengi diri dengan iman
Agar tak risau ketika ajal
GAZAL
Ciri-ciri:
Ø Terdiri atas 4 baris sebait
Ø Ceria
Ø Melukiskan suatu keadaan
Ø Muncul larik yang diulang (seolah-olah berkait)
Ø 1 bait = 1 keadaan
Ø Menceritakan keadaan pada bait 1 ke bait selanjutnya jika cerita belum selesai
Ø Melanjutkan cerita dengan cara mengulang kata pada bait 1 (tidak mutlak)
Ø Diiringi musik (gambus)
Ø Tidak ada sampiran
Ø Kisah Muda-mudi untuk mengungkapkan perasaan
Contoh:
GAZAL SI BUJANG
Anak bujang bermain gambus
Gambus sebagai pengiring gazal
Cinta di hati teramat tulus
Kepada bujang berambut ikal
Anak bujang bermain gambus
Teramat merdu terdengar melodi
Lihatlah bujang berambut lurus
Dia pun pandai memikat hati
SELOKA
Kata seloka diambil dari bahasa Sansekerta, sloka, dalam bahasa Melayu disebut seloroh. Seloka ini merupakan pantun berantai atau pantun berkait, berisi empat baris dalam tiap baitnya, dan terdiri atas beberapa bait. Ciri khas Seloka ini adalah baris kedua pada bait pertama menjadi baris pertama pada bait kedua; baris keempat pada bait pertama menjadi baris ketiga pada bait kedua. Hal ini tidak mutlak, kita bisa menulis seloka dengan memvariasikan letak larik seloka tersebut.
daun cenduduk pahit rasanya
daun untuk penyembuh luka
gadis melayu santun bahasanya
siapa mendengar kagum pastinya
daun untuk penyembuh luka
diberi nama daun cenduduk
siapa mendengar kagum pastinya
suara merdu putri Datuk
daun cenduduk pahit rasanya
meskipun pahit banyak manfaatnya
daun untuk penyembuh luka
obat tradisional di kampung kita
gadis Melayu santun bahasanya
parasnya elok malu dijaga
siapa mendengar kagum pstinya
jika sopan dalam berkata
daun cenduduk pahit rasanya
dijadikan obat oleh manusia
gadis Melayu santun bahasanya
dalam berkata menjaga etika
daun cenduduk pahit rasanya
namun banyak mengandung khasiat
siapa mendengar kagum pastinya
jika mahasiswa UR sedang berdebat
daun cenduduk pahit rasanya
khasiatnya banyak untuk manusia
daun untuk penyembuh luka
mari kita jaga kelestariannya
daun untuk penyembuh luka
salah satunya daun cenduduk
gadis melayu santun bahasanya
wajah manis selalu tertunduk
gadis melayu santun bahasanya
pandai berpantun juga seloka
siapa mendengar kagum pastinya
sikap agung menjunjung budaya
PUISI BARU
Puisi baru sudah mulai meninggalkan aturan-aturan dalam puisi lama. Hanya saja dalam puisi baru masih memperhatikan jumlah baris dalam tiap baitnya.
Adapun puisi baru, berdasarkan bentuknya bisa dibedakan sebagai berikut:
1. Distikon, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai).
Contoh:
Kutaburkan Mawar
Gerimis merdu menyapa
Diiringi Pesona sang surya
Gulita hati tenangkan dinda
Terbaring kaku sejak senja
Ibaku menanti fajar
Tak jua hadir sinar
Ingin engkau daku kunjungi
Ke wilayah bidadari
Kini berdiri aku menghadap nisan
Kutaburkan bunga dari taman
Semoga harumnya satukan kita
Meski kini kau tak lagi nyata
2. Tersina, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai).
Contoh:
Kasihku
Kasihku cantik pujaan insan
Hatinya lembut suaranya pelan
Belainya halus gadis idaman
Kutabur cinta lewat bahasa
Kusemai janji bersama ilahi
Kuikat erat di jari manisnya
Inginkan abadi kasihku sayang
Hidup berdampingan berkekalan
Hingga berakhir sang zaman
3. Kuatrin, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai).
Contoh:
Cinta Bayang
Terusik telingaku
Oleh merdu sapa isakmu
Melambung bagai kapas-kapas
Kau merayu menahan nafas
Isakmu inginkan kembali
Aku hina tak ingin berbagi
Cinta ini tak bisa kau kuasai
Enggan aku bercinta lagi
Aku kini bebas di awang
Cintaku hanya untuk bayang
Temani aku sepanjang hari
Tak pernah ia menyakiti
4. Kuin, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai).
Contoh:
Bunda
Kutatap wajah lesu
Merawatku sepanjang waktu
Tak ada keluh kesah
Ketika aku mulai bertingkah
Hadapiku penuh kesabaran
Bundaku yang berjasa
Kaulah malaikat cinta
Anugerah terindah dari pencipta
Kusayangimu sepanjang usia
Takkan kubiarkan kau terluka
Tak ingin berpisah darimu bunda
Meski hanya sejengkal saja
Kuingin nikmati hidup di sisimu
Bersama hangat belai kasihmu
Sampai berakhir waktu
5. Sektet, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai).
Contoh:
Permainan Hukum Negeri
Katanya ini negara demokrasi
Rakyat miskin dilindungi
Setiap suara dihargai
Aspirasi rakyat dijunjung tinggi
Kekuasaan di tangan politisi
Terkadang bertindak sesuaka hati
Hidup rakyat makin melarat
Hidup pejabat laksana konglomerat
Rakyat jelata ditangkap aparat
Koruptor negara berkeliaran di merata tempat
Hukum negeri seakan mati
Benar dan salah tak bisa diadili
6. Septima, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai).
Contoh:
Bertukar Masa
Bunga bangsa
Kau mekar sepanjang masa
Kaulah pecinta sejati
Berkorban tanpa syarat
Mengusir penjajah keparat
Berjuang tuk satu tujuan
Meraih kemerdekaan
Andai kita bertukar masa
Kukan merasa sakitnya disiksa
Diinjak oleh sekutu
Berperang satu lawan seribu
Jasad terbakar menjadi abu
Tubuh berlumur darah
Namun tak pernah berniat menyerah
Pahlawanku
Kuingin kau tahu
Kini negara kita tak jua maju
Moral semakin rusak
Koruptor terus bertindak
Hukum tak lagi tegak
Hanya di dalam hati kami berontak
7. Stanza/Oktav, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris (double kuatrin atau puisi delapan seuntai).
Contoh:
Senja di Kalibata
Gugur bunga di Kalibata
Disemayamkan di pusara
Datang aku membawa melati
Niat hati ingin mengunjungi
Para pahlawan pembela bangsa
Ku datang beriring doa
Berharap kau selalu bahagia
Di sisi sang maha kuasa
Namamu kukenali
Melalui sejarah kupelajari
Perjuanganmu yang gigih
Hatimu yang bersih
Pengorbananmu dalam peristiwa
Membakar semangat di dada
Dari pagi hingga senja
Akhirnya gugur bunga di kalibata
8. Soneta
Soneta adalah bentuk kesusasteraan Italia yang lahir kira-kira pertengahan abad ke-13 di kota Florance. Soneta ialah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris. Soneta berasal dari kata sonneto (Itali) perubahan dari kata sono yang berarti suara. Jadi dapat dikatakan bahwa soneta adalah puisi yang bersuara. Di Indonesia soneta masuk dari negeri Belanda diperkenalkan oleh Muh. Yamin dan Roestam Effendi, karena itulah mereka berdualah yang dianggap sebagai ”Pelopor/Bapak Soneta Indonesia”. Bentuk soneta Indonesia tidak lagi tunduk pada syarat-syarat soneta Italia atau Inggris, tetapi lebih mempunyai kebebasan dalam segi isi maupun rimanya. Yang menjadi pegangan adalah jumlah barisnya (empat belas baris).
Ciri-ciri soneta:
Ø Terdiri atas 14 baris
Ø Terdiri atas 4 bait, yang terdiri atas 2 quatrain dan 2 terzina
Ø Dua quatrain merupakan sampiran dan merupakan satu kesatuan yang disebut octav.
Ø Dua terzina merupakan isi dan merupakan satu kesatuan disebut sextet.
Ø Bagian sampiran biasanya berupa gambaran alam
Ø Sextet berisi curahan atau jawaban atau kesimpulan daripada apa yang dilukiskan dalam ocvtav, jadi sifatnya subjektif.
Ø Peralihan dari octav ke sextet disebut volta
Ø Penambahan baris pada soneta disebut koda.
Ø Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 8 – 14 suku kata
Ø Rima akhirnya tidak terikat, contoh a – b – b – a, a – b – b – a, c – d–c, d–c–d.
Contoh:
Mahkota Bintan
Tersebut kisah Mahkota Bintan
Bak mentari mennyinari negeri
Seharum kasturi nama Sang Raja
Bikajsana laksana utusan Dewa
Gagah perwira Mahkota Bintan
Bersinar singgasananya laksana intan
Seperti Beringin di tengah hutan
Lindungi rakyat beri kesejukan
Mahkota Bintan gemar berburu
Tuk menghibur hati yang gulana
Karena tiada pelipur jiwa
Mahkota Bintan selalu sepi
Tiada jua temukan Putri
Sudah lelah Baginda mencari
PUISI BEBAS
Puisi bebas adalah puisi tidak berpola namun masih terpengaruh oleh puisi berpola. Hal yang dipentingkan dalam jenis puisi ini adalah kandungan isi bukan bentuk. Kandungan isi dimaksudkan sebagai ekspresi bebas dari jiwanya, dari pengungkapan rasa pribadinya. Kalau perlu bahasa pun dapat tunduk kepada isinya. Sajak-sajak ini merupakan salah satu ciri angkatan 45.
Ciri-ciri:
Ø Sebagai pembaharuan puisi
Ø Memiliki runtutan dalam puisi
Ø Gagasan tidak bisa sungsang (gagasan yang runtun)
Ø Bukan hasil pemikiran namun dari perasaan; bahasa kejujuran.
Ø Banyak menggunakan bahasa tersirat
Ø Kental dengan metafor dan sulit dipahami
Ø Imajinasi liar
Ø Bebas, tidak terikat dengan segala ketentuan
Ø Tidak terlalu memperhatikan pola baris, pola rima, jumlah kata, pola larik, dan sebagainya
Ø Tetap memiliki pengaruh terhadap puisi lama/budaya lama/mengacu pada pola lama
Ø Biasanya lariknya tidak berupa kalimat
Ø Kekuatan bahasa = bahasa apresiatif
Ø Puisi bisa pendek/panjang
Contoh:
BALADA BERKASIH
Sejenak kau toleh jiwa ini
mengganggu aliran darah
Seolah memecah segala gundah
Lembayung hatimu kini menghampiri
Mengisi kekosongan hati
Kuingin kau selalu di sisi
Hadirmu menyeka kesendirianku
Kunikmati indahnya di sampingmu
Merajut angan dan kasih
Menuai benih cinta yang tertanam
Bahagiaku seakan di awang
Kau buatku melayang
Setelah jauh kuterbang
Kau hempaskan ke jurang
Hati ini kau sakiti
Kau nodai tulus cinta ini
Kau pergi dengan mencintai lain hati
Kusimpan segala lara ini
Dalam lumbung hati yang perih
Tiada hinaan yang kulontar
Tetap doa jua kukirimkan
Sebelum cinta kutemui
Ingin surga datangi aku
Setelah cinta terhianati
Ingin jeda hunus hidupku
QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
BalasHapus-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE